Wacana menjadikan Kotagede sebagai kota lama mulai digulirkan awal 2025 oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo. Kawasan bersejarah ini dirancang menjadi destinasi wisata budaya yang menonjolkan warisan Mataram Islam abad ke-16. 

Pemerintah Kota menyusun dokumen perencanaan detail (DED) dan merevisi peraturan untuk menjaga keaslian fasad bangunan cagar budaya. Transportasi ramah lingkungan seperti becak listrik akan digunakan untuk menjangkau gang-gang sempit, dengan parkir terpadu di Embung Giwangan. 

Penataan melibatkan masyarakat dan komunitas agar tidak bersifat top-down. Wakil Wali Kota Wawan Harmawan menekankan pentingnya menghindari ego sektoral, sementara tokoh masyarakat mendorong penataan jalur masuk dan penguatan industri perak sebagai daya tarik utama. 

Upaya ini diharapkan menjadikan Kotagede sebagai alternatif destinasi budaya selain Malioboro, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal melalui wisata sejarah, religi, dan kerajinan.